Rabu, 19 Maret 2014

Obrolan Singkat di Lobby Fragrance Hotel, SG

Fragrance Hotel, Selegie Road, Singapore

Saya teringat obrolan singkat di lobby hotel sambil menunggu bis jemputan menuju Changi Airport menuju Sepinggan International Airport dengan seorang ibu-ibu Filipina (atau nenek kali ya lebih tepatnya) berumur 69 tahun. Saya hanya menyapa beliau “Are you from Philippines?” dan dari pertanyaan singkat cenderung basa basi itu pun akhirnya berkembang jadi obrolan. Beliau sampai mengenalkan orang-orang yang berada di sampingnya yang ternyata mereka adalah keluarga, ada anak, menantu, cucu, bahkan ibu beliau yang berumur sekitar 95 tahun (buset dah, nek. Masih kuat aja travelling sampai ke Singapur J hebat!) dan wajah putih sekali dan badannya mungil seperti remaja berumur 17 tahun. Dan saya pun beliau kira warga negara Malaysia (mungkin karena jilbab yang saya pakai ini ya? Beliau belum tahu Indonesia saja sih J) beliau pun bertanya asal saya darimana, pekerjaan saya, umur saya berapa. We talked about everything. 

Dan saat saya menyebutkan umur saya, beliau berkata kalau punya cucu juga yang berumur sama dengan saya, dan sekarang tinggal di Kanada. Dan muncullah keisengan saya dengan menanyakan sebuah pertanyaan “Wow, that’s great! Ummm we have the same age, can you introduce him to me? Hhahahha” “Oh, I think he already have a girlfriend there” dan saya pun kecewa. Beliau sempat menanyakan pada saya “are you already married?” “not yet” “oh, do you have a boyfriend?” “not yet, hahaha” makanya nek, saya kan tadi minta dikenalin sama cucu nenek. Fuih. “you’re so beautiful” “thank you” sambil senyum-senyum geer “ why you don’t have a boyfriend? Are you too selective?” Waduh nek. Pertanyaan anda sungguh meng-makjlebb-kan hati saya seketika. Keluar lah jurus ngeles saya “ oh, no. I’m not that selective. Maybe I don’t have a time. In the morning I go to work, and in the night I go to college. “

Singkat cerita, beliau menceritakan tentang keluarganya, anak-anaknya yang sukses dan sudah bekerja dan ada yang menjadi dokter. Kalau tidak salah dokter ahli saraf. Beliau dulu seorang akuntan, dan memiliki suami yang berprofesi sebagai guru, kalau tidak salah guru matematika. Beliau bercerita kalau suaminya meninggal sekitar dua tahun yang lalu. Mata beliau sampai berkaca-kaca menceritakannya. Akhirnya saya berkata “I’m sorry to hear that” dan memegang tangan beliau. Beliau kemudian ‘menasihati’ saya, katanya kalau cari suami cari yang seperti suami saya, penuh perhatian, dan jangan mencari suami karena harta saja. Dan juga sayangi orang tua kamu, karena tidak aka nada yang bisa menggantikan orang tua kita. Kalau suami bisa dicari lagi, tapi kalau orang tua tidak akan bisa. 

Di akhir obrolan, beliau menyebutkan namanya (sampai lupa ngenalin nama kita masing-masing karena keasikan cerita) nama beliau Luzviminda. Katanya namanya gabungan dari tiga pulau-pulau besar yang ada di Filipina, yaitu pulau Luzon, Visayas, dan Mindanao. hebat ya ortu beliau, dari nama pulau disatukan jadi bagus begitu :)

***

“ oh, no. I’m not that selective. Maybe I don’t have a time. In the morning I go to work, and in the night I go to college. “

Kalimat itu sebenarnya hanya jawaban sekedarnya saja, karena saya tidak tahu mau menjawab apa. Tidak mungkin saya bilang ke beliau “ belum ada nih yang mau sama saya” walaupun kenyataannya memang seperti itu (atau saya yang tidak tahu saja). Sebenarnya tidak hanya beliau saja yang menanyakan seperti itu. Mbah, bude, pakde, om, tante saya pun juga menanyakan hal seperti itu tapi entah kenapa orang tua saya nggak pernah menanyakan hal tersebut? mungkin pingin nanya tapi takut sayanya tersinggung kali ya. Saya kalau sudah ditanya hal seperti itu paling cuma senyum. Atau kalau sudah ditanya terus-terusan ya udah bilang aja nggak ada. Tapi kemudian malah mereka ngga percaya. Lah. Terserah ente-ente semua lah :)
 
Saya tipikal orang yang berani mencoba dalam melakukan suatu hal terutama melakukan hal-hal baru. Saya merasa tertantang. Dan kalau melakukan suatu hal saya akan melakukannya semaksimal mungkin. Tapi untuk hal lope-lope an….nehi. saya cenderung menciut kalau sudah berhadapan dengan urusan ini. Saya cenderung kurang pede. Terutama dalam hal fisik. Kalau dalam hal kemampuan saya berani pede. Saya terkadang suka merenung sendiri, what’s wrong with me? Maybe I’m not perfect and pretty, but I can upgrade my ability. Nah maka dari itu saya lebih suka mengalihkan pikiran-pikiran kacau itu dengan fokus melakukan hal-hal yang lebih berguna (Dan saya masih percaya kalau di luar sana masih ada lelaki yang menilai wanita bukan dari fisiknya saja :)) Let’s love will find a way. Semoga saya bisa menemukan sosok seperti yang dikatakan oleh nenek Luz tadi. Amin :’D Tapi jangan kelamaan ya Allah…nanti hambamu ini lupa rasanya suka sama orang xD

Nb: Sayang banget saya nggak sempat foto bareng sama Nenek Luz, karena beliau kelihatannya sudah dijemput oleh tourguide mereka, kami sempat bertukar nama dan alamat (sayangnya beliau nggak punya email), katanya kalau saya dan teman saya main-main ke Filipina silahkan mampir. dan kemudian cipika-cipiki. beliau juga sempat menyarankan untuk kesana siapa tahu dapat jodoh orang sana. Ahh si Nenek :'D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar